pada kesempatan kali ini, admin akan mengulas cerita rakyat Yugoslavia " Raja, si pemilik telinga keledai"
selamat membaca..^_^
王様の耳はロバの耳
ユーゴスラビアの民話
谷真介 文
阿部隆夫 絵
昔、あるところに、帽子の大好きな王様がいました。冬でも、夏でも、耳まですっぽりかくれる帽子をかぶっているので、町の人たちは、「王様は、はげ頭じゃないのかね。」と、うわさをしていました。王様は、月に一度、床屋を呼んで、散髪をしてもらいますが、どういうわけか、おしろへ行った床屋は、誰も戻ってきません。
みんなが、不思議に思っていると、ある日、若い床屋が、お城へ呼ばれました。おしろへ行くと、王様は白い切れをかけて、鏡の前に座っていました。若い床屋は、王様の後ろへ回って、赤い大きな帽子を取りました。
すると、中からロバの耳のような大きな耳が二つ、ピピンピンと、現れたのです。若い床屋は、びっくりしました、けれども、声を出すことは出来ません。知らん顔をしながら、チョキチョキ、きれいに髪の毛をかりました。
「やあ、ご苦労。ところで、お前は、何か変わったものを見なかったかね。」
若い床屋はドキッとしました。
「いいえ、何にも見ませんが……。」
「わしの耳は、変わっていないかね。」
「いいえ、いいえ。ふつうのお耳です。」わかいとこやは、しらぬふりをしました。
「お前は、賢い男だな。わしの耳のことを誰かに話したら、命はないぞ。わかったな。」
「はい、はい。」
若い床屋は、汗を拭きながら、町へ戻ってきました。
「王様の帽子の秘密は、分かったかね。」
町の人たちが尋ねると、「王様は、帽子が好きなだけですよ。」
若い床屋は、そういっていましたが、やがて、おなかがかえるのように膨らむ、不思議な病気にかかってしまったのです。
お医者に見てもらうと、「言いたいことを言わないでいると、こういう病気になるんだよ。誰にもいえないことがあるなら、林の奥へ行き、穴を掘って、そこへ怒鳴ってごらん。きっとすっきりして、元の体に戻るよ。」と、いいました。
若い床屋は、早速林へ出かけて、穴を掘ると、「王様に耳は、ロバの耳。王様の耳は、ロバの耳……。」何度も、大声で言いました。
すると、どうでしょう。気持ちがすっきりして、おなかもへこんでしまいました。若い床屋は喜んで、穴に土をかぶせましたが、そのとき、種が一粒、穴の中へ落ちました。
やがて、はるになると、その種がめを出して、一本の木になりました。
ひつじかい
羊の群れに草を食べさせるため、草地から草地へ、羊を連れて歩く人。
ある日、ふえの好きなひつじかいが、林の中を通りかかり、その木を見つけて、ふえを作りました。
「さあ、できたぞ。どんなおとがでるかな。」
ひつひかいが笛を吹くと、「王様の耳は、ロバの耳 。」と、笛が歌いだしました。
もう一度吹いてみると、今度も、同じ歌を歌いました。羊飼いは、すっかり楽しくなって、吹きながら、街へ歩いて行きました。
「なるほど、なるほど。そうだったのか。」
町の人たちは、王様の秘密を知って、うなずいていました。
ところが、このうわさが王様の耳に入ったのです。
王様は羊飼いとわかいとこやを、おしろへよびつけました。
「これ、床屋。とうとうしゃべったな。」
「とんでもございません。私は、穴を掘って、穴に言っただけ、後は埋めました。」
「その穴に、木が生えていたので、私はこの笛を作っただけですよ、王様。」
「どれ、そのふえをかしてみよ。」
王様が笛を吹くと、「王様の耳は、ロバの耳。」と、楽しく歌いだしました。
「なるほど、これはふしぎじゃ。わしもずっとこの耳の事をかくすのに、苦労して来たが、みんなに知れてさっぱりしたよ。二人には、たんまり褒美をやろう。」
王様は、うれしそうに言うと、それからは、大きな耳で、みんなの願い事をよく聞くようになったという話です。
(おわり)
たんまり=たくさん
Terjemahan Bahasa Indonesia:
(Raja,
si pemilik telinga keledai)
(Cerita
rakyat Yugoslavia)
Dahulu kala, di suatu tempat, ada seorang pangeran
yang sangat menyukai topi. Meskipun musim hujan, musim panas ia selalu memakai
topi sampai menutupi telinga. Orang-orang di kota menyebarkan desas-desus,”Raja
berkepala botak, ya”. Raja setiap sebulan sekali memanggil tukang pangkas untuk
memotong rambutnya, apa penyebab tukang pangkas yang pergi ke istana satupun
tak kunjung kembali.
Semua orang merasa heran, suatu hari , seorang
tukang pangkas muda dipanggil ke istana. Sesampainya ia di istana, raja sedang
duduk mengenakan kain putih di depan cermin. Kemudian, Ia berdiri di belakang
sang raja dan melepas topi besar berwarna merah yang dipakai oleh sang raja.
Lalu, dari tengah terlihat sepasang telinga besar
seperti telinga keledai. Ia terkejut tapi tak dapat berkata-kata. Tukang
pangkas memotong rapi helai demi helai rambut sang raja sembari memasang wajah
pura-pura tidak tahu.
“Terima kasih. Omong-omong nih, kau melihat sesuatu
yang berbeda/aneh ?” tanya sang raja
Si
tukang pangkas muda terperanjat mendengar pertanyaan sang raja.
“Tidak, saya tidak
melihat apa-apa, Yang Mulia” jawab tukang pangkas muda.
“Telinga saya tidak aneh,kan” tanya
sang raja.
“Tidak, biasa saja, Yang Mulia”ia
berbicara bohong.
“Kau
pemuda yang cerdas. Jika kau menceritakan tentang kondisi telingaku pada
siapapun, nyawamu taruhannya. Mengerti kau !” ancam sang raja.
“Baik , Yang Mulia” jawab si tukang
pangkas.
Ia kembali ke kota dengan bercucuran keringat
(ketakutan/perasaan takut).
“Aku sudah tahu rahasia di balik
topi sang raja” gumam si tukang pangkas.
Jika orang-orang di kota bertanya
tentang desas-desus rahasia sang raja, ia akan menjawab “ Sang raja hanya
menyukai topi saja”.
Setelah ia berkata seperti itu, selang
kemudian ia terkena penyakit aneh perutnya membuncit seperti mau meletus.
Setelah diperiksa oleh dokter,
dokter berkata “Ada kata-kata yang ingin kau sampaikan tapi tidak kau ungkapkan
, hal tersebut akan menjadi penyakit seperti ini. Jika ada hal yang tidak dapat
kau ceritakan pada siapapun, pergilah ke tengah hutan, gali lubang dan coba
berteriak. Pasti Anda akan tenang kembali dan pulih.
Tanpa menunda-nunda lagi si tukang
pangkas muda berangkat ke hutan dan menggali lubang sambil berkata “ Telinga raja
adalah telinga keledai. Telinga raja adalah telinga keledai.......” dengan
suara keras berkali-kali.
Dan pada akhirnya, perasaannya
menjadi lega dan perut pun mengempis. Ia merasa senang, tapi sebutir benih
jatuh tepat ke dalam lubang yang akan ditutupnya.
Alhasil, saat musim semi, benih itu
bertunas dan menjadi sebatang pohon.
*Penggembala domba
·
Orang yang berjalan menggiring domba
dari satu padang rumput ke padang rumput lainnya demi memberi makan rumput segerombolan domba.
Suatu hari, seorang penggembala domba yang sangat
menyukai seruling. Ia kebetulan melewati tengah hutan, menemukan pohon itu dan
membuatnya menjadi sebuah seruling.
“Nah, selesai. Bunyinya seperti apa, ya”
Saat Si penggembala domba meniup
seruling, tiba-tiba ia menyenandungkan kata “ Telinga raja, telinga keledai” .
Saat ia mencoba meniup seruling
sekali lagi, kali ini pun ia menyanyikan lagu yang sama seperti sebelumnya ia
senandungkan. Si penggembala domba benar-benar menikmati perjalanan menuju kota
sambil meniup seruling.
“Oh, begitu rupanya”gumam si
penggembala domba.
Orang-orang di kota mengaku bahwa
sudah mengetahui rahasia sang raja. Desas-desus ini telah sampai di telinga
sang raja. Sang raja memanggil si tukang pemangkas muda dan penggembala domba
ke istana.
“Hei,
kau tukang pemangkas, akhirnya kau membocorkan rahasiaku” dengan nada kesal.
“Sama
sekali tidak, Yang Mulia. Hamba hanya menggali lubang, berbicara di dalam
lubang dan setelah itu menimbun lubang tersebut, Yang Mulia” tegasi si tukang
pangkas muda.
“Hamba
hanya membuat seruling dari pohon yang tumbuh di lubang itu, Yang Mulia” jawab
si penggembala domba.
“Sini, coba aku mainkan seruling
itu”pinta sang raja.
Sang raja menikmati dan bersenandung “Telinga raja,
telinga keledai” sembari meniup seruling.
“Begitu
rupanya, ini ajaib” sang raja terkagum-kagum. “Padahal kalian telah bersusah
payah merahasiakan tentang telingaku selama ini, tetap saja rahasia itu
ketahuan oleh semua orang di kota. Aku berikan kalian berdua imbalan yang
setimpal” terang sang raja.
Sang raja mengatakan dengan hati
gembira. Sejak saat itu kisah tentang telinga besar sang raja sering diminta
orang-orang untuk didongengkan.
Tamat
Alur
cerita :
Maju
Penokohan :
1.
Tokoh :
a.
Sang
raja : Antagonis
b.
Tukang
pangkas muda :Protagonis
c.
Ibu babi : Protagonis
Latar Cerita : Istana, di
tengah hutan
Ringkasan/Sinopsis
Cerita :
Dongeng ini mengisahkan tentang
rahasia sang raja yang memiliki telinga keledai. Dimana setiap tukang pangkas
yang datang untuk memotong rambutnya tidak ada yang kembali lagi dan mereka
harus merahasiakan tentang hal tersebut dari orang-orang di kota, salah satunya
adalah tukang pangkas muda. Selain itu ada seorang penggembala domba yang gemar
memainkan suling senang menyenandungkan lagu tentang telinga sang raja.
Meskipun sang raja sempat marah karena rahasia tentang telinga keledai
diketahui oleh orang-orang di kota, pada akhirnya dia merasa hal itu tidak
perlu dipermasalahkan lagi karena inilah dia apa adanya. Kemudian ia memberikan
imbalan setimpal pada kedua orang itu
postingan ini hasil dari terjemahan admin sendiri loh, jadi kalau ada penerjemahan yang kurang tepat..mohon dikoreksi ya...Arigatou Gozaiamasu...Mata nee...^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar