Rabu, 10 Desember 2014

SANBIKI NO KOBUTA

Hi,guys...kali ini, admin akan mengulas tentang cerita rakyat Inggris "Tiga anak babi"..semoga bermanfaat..and Selamat membaca..



 
さんびきの子ぶた 
イギリスの民話
岩崎京子 文   高橋貞二 絵

あるところに、お母さん豚と、三びきの子豚がすんでいました。ある日、子ぶたたちは、お母さんに言いました。「僕たち、もう大きくなったから自分の家を建ててもいいでしょう。」
「いいですとも。しっかりした家を建てるのよ。それから、一人で住んでいると、がかぎつけてやってきますよ。きをつけてね。」
「分かった。きをつけまあす。」

 
兄さんぶたは、わらの家を、二番目のぶたは、木のの家を、末っ子のぶたは、れんがの家を作りました。
「わらの家は、ほこほこあったかいなあ。」
兄さんぶたがいっていると、きました、きました。狼です。
トントントン。
「あけておくれ。」
「いやですよう。」「ようし、それなら、お前の家を吹き飛ばしてやる。」
ふうっ。麦わらの家は、いっぺんに吹き飛びました。

兄さんぶたは、大いそぎで、二番目の豚の、木の枝の家に逃げ込みました。狼は、そこにもやってきました。
 
「あけておくれ。」
「いやだい、いやだい。」
「ようし、こんな家、吹き飛ばしてやる。」
ふうっ。いえは、ゆらゆらぐらぐら。

 
でも、倒れません。そこで、狼は、体をぶつけました。ガシャガシャ、ガシャン。木の枝の家は、ぺっちゃんこ。

兄さん豚たちは、大あわてで、末っ子のれんがの家に、逃げ込みました。狼は、そこにもやってきました。

トントントン。

「あけておくれ。」

「いやですよう。とんでもない。」

「ようし、こんな家、吹き飛ばしてやる。」

ふうっ。

れんがの家は、びくともしません。

「ようし、これならどうだ。」

狼は、力いっぱい体をぶつけましたが、壊れません。

よし、もう一度。ドッシーン。思い切ってぶつかりましたが、それでも、壊れません。狼は、ふらふらになりました。

狼は、豚たちを外に誘い出して、食べてやろうと思いました。
「ねえ、君たち、山の上に、りんごがどっさりなってるよ。明日の朝五時に、取りに行かないか。」

「うん、いこう。」

こぶたたちは、約束の時刻より、一時間早く、山に行きました。そして、せっせとりんごをもいでいると、狼が来ました。

「あれ、早いんだね。俺にも、もいでくれよう。」

「いいとも、それっ。」兄さん豚が、りんごを一つほうりました。

狼が、ころころころがるりんごをいかけているすきに、子豚たちは、逃げてしまいました。

次の日、また狼がやってきました。

「明日、やまのうえのおまつりにいかないか。」

「いくよ。何時に、待ち合わせる。」

「三時にしよう。」

こぶたたちは、また約束より一時間早く、出かけて行きました。末っ子の豚は、大きなたるを買いました。

「じゃがいもを入れるのにいるんだよ。」

そこへ、狼が来ました。狼は、きのう豚たちが早くきたので、今日は騙されないぞと早く来たのでした。

「大変だ。もう、狼がやってきた、早く兄さんたち、たるに入って。」

じゃがいもを入れるはずのたるに、子豚たちが入って、坂道を転がりました。

「ひゃあ、なんだ、なんだ。あぶないっ。」

狼は、たるにぶつかって、ひっくり返りました。子豚たちは、そのすきに、れんがの家に帰り、しっかり鍵をかけました。
「よし、煙突から入ってやろう。」
 
「あれ、あんなこといってる。ようし」
末っ子の豚は、大なべに水をたっぷり入れて、かまどにかけました。そして、どんどん火を燃やしました。
狼が、煙突から降りてきたとき、末っ子の豚は、さっと、なべのふたを取りました。バッシャーン。「あちちち……。」

 
狼は、大やけど。それからはもう、子豚たちのところには、やって来ませんでしたって。

(おわり)

Terjemahan Bahasa Indonesia :

TIGA EKOR ANAK BABI
CERITA RAKYAT DARI INGGRIS

Di suatu tempat, hiduplah tiga ekor anak babi bersama ibunya. Suatu hari, ketiga ekor anak babi berkata kepada ibunya,”Ibu, kami sudah besar, berarti boleh dong membangun rumah sendiri”
 “Tentu boleh, bangunlah rumah yang kokoh. Hati-hatilah dengan serigala jika kalian berada di rumah sendirian ya.”
 “Baik, ibu !”
Kakak tertua membangun rumah beratap jerami, sedangkan kakak kedua membangun rumah beratap ranting pohon, dan yang bungsu membangun rumah beratap batu bata. 
Rumah jerami benar-benar kokoh ya. 
Lalu, kakak tertua berkata,”Serigala datang”. 
Tok tok tok (suara mengetuk-ngetuk pintu)
 “Buka pintu !” seru serigala.“
Tidak mau”timpal ketiga anak babi.
"Baiklah kalau begitu, aku akan menghancurkan rumah mu !” kata serigala.
( bunyi angin bertiup ).  Dalam sekejap, rumah jerami hilang diterbangkan oleh serigala.
Dengan sangat tergesa-gesa kakak tertua lari ke rumah beratap ranting pohon milik kakak kedua. Serigala pun mengejarnya
.“Buka pintu !” pinta serigala. 
“Tidak mau..tidak mau !”seru anak babi. 
“Baiklah, rumah ini akan aku hancurkan !” ancam serigala.(bunyi angin bertiup). 
 (rumah mulai goyah dan oleng).
Anehnya, rumah beratap ranting tidak hancur. Melihat hal tersebut, serigala melemparkan badan. (suara runtuhan bangunan). Rumah beratap ranting pohon pun hancur rata dengan tanah.
 Dengan sangat tergesa-gesa kedua kakak babi lari ke rumah batu bata milik adik mereka. Serigala pun mengejar mereka.
  (Suara mengetuk-ngetuk pintu)
”Buka pintu !” ancam serigala.
 ”Tidak mau, tidak !” kata ketiga anak babi.
 “Baiklah, rumah ini akan aku hancurkan”.
 Rumah batu bata tetap berdiri kokoh.
(bunyi angin bertiup)
  “ Baiklah kalau begitu, bagaimana dengan ini” berkata serigala.
 Dengan sekuat tenaga serigala melemparkan badan, tapi rumah beratap ranting pohon tetap tidak hancur.
 “Baik, sekali lagi. ( suara berdebam/badan serigala yang jatuh ). Dengan sekuat tenaga serigala melemparkan badannya, tapi rumah beratap  ranting pohon tetap berdiri kokoh. Dan serigala terhuyung-huyung sempoyongan karenanya.
 Serigala mengajak ketiga anak babi ke luar dengan maksud akan memakan mereka.
“Hei, Kalian. Di atas gunung banyak apel, loh. Besok pukul 05.00 pagi, kalian mau pergi mengambil apel,tidak?” bujuk serigala.

” OK !” jawab ketiga anak babi.
 Ketiga anak babi pergi ke gunung lebih cepat satu jam dari waktu yang dijanjikan. Kemudian, ketika mereka sedang sibuk memetik apel, serigala datang.
 “Lho, cepat juga kalian datangnya. Petik apel untuk aku juga, dong” pinta serigala.
 “OK, ambil ini” kakak tertua sembari melemparkan apel ke serigala.
 Ketiga anak babi mengambil langkah seribu  saat serigala sedang mengejar apel yang berguling-guling di tanah.
 Keesokan hari, serigala datang kembali.
 “Besok, kalian mau pergi ke festival di atas gunung, tidak?” tanya serigala.
 “OK. Pukul berapa kita bertemu ?”.
 ” Pukul 03.00 pagi” jawab serigala. 
Seperti sebelumnya, ketiga anak babi berangkat satu jam lebih cepat dari waktu yang dijanjikan. Dan si bungsu membeli tong kayu besar.
 “Tolong masukkan juga kentang ke dalam tong kayu”pinta si bungsu kepada penjual tong kayu.
 Dan serigala pun datang. Karena kemarin ketiga anak babi datang lebih cepat, hari ini tak mau ditipu untuk kedua kalinya serigala pun datang lebih cepat.“Gawat. Serigala datang.. kakak, cepat masuk ke dalam tong !” seru si bungsu.
 Mereka masuk ke dalam tong berisi kentang dan terguling-guling di jalan turunan.“Hwaaa....bagaimana 
ini...Awas !” teriak ketiga anak babi.
Serigala tertabrak tong dan terguling-guling. Kemudian, mereka pulang ke rumah si bungsu dan mengunci pintu rapat-rapat.
 “Ooh.. dia mengatakan hal seperti itu. Baiklah” kata si bungsu.
 Si bungsu meletakkan panci besar yang berisi air ke atas tungku api tepat di bawah cerobong asap. Lalu, sedikit demi sedikit menyalakan api.Ketika serigala turun dari cerobong asap, seketika Si bungsu membuka tutup panci.(Suara cipratan air). “Panaaaasssss...!”teriak serigala.Serigala terluka bakar yang berat (parah). Sejak saat itu tidak pernah datang lagi ke tempat ketiga anak babi.
Tamat
 
Alur cerita                               :  Maju
Penokohan                               :
1.      Tokoh                          : 
a.       Serigala                  : Antagonis, kejam, licik
b.      Tiga anak babi,
-          Kakak pertama : Protagonis
-          Kakak kedua   : Protagonis
-          Anak bungsu   : Protagonis, cerdik
c.     Ibu babi                  : Protagonis

Latar Cerita                              : Di tengah hutan, di atas gunung, rumah kakak pertama, rumah   kakak kedua, rumah si bungsu.
Ringkasan/Sinopsis Cerita        :
Dahulu kala, ada tiga anak babi yang sudah beranjak dewasa ingin membangun rumahnya masing-masing dan hidup mandiri. Ketika mereka berada di rumah, serigala berniat untuk memakan ketiga anak babi tersebut satu per satu, tapi selalu gagal. Hingga pada akhirnya, serigala menderita luka bakar akibat kerakusannya dan tidak pernah menganggu mereka lagi.
 Sekian dulu, postingan admin kali ini...mata nee...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar